Selasa, 31 Agustus 2021

PENGEMBANGAN AGRO WISATA TEMANJANG SEBAGAI DAYA TARIK DI BLORA JAWA TENGAH PASCA PANDEMI COVID - 19

 

HASIL.PENELITIAN.DAN.PEMBAHASAN

 

A.  Hasil Penelitian

1.         Gambaran Umum Daerah Blora Jawa Tengah

Kabupaten.Blora yang berslogan “Blora  Mustika “ Secara adminitif berada di ujung timur Jawa Tengah berbatasan dengan Jawa Timur dengan luas wilayah sebesar 195.582.074 km 2atau 195.582.074 ha (5,59 persen dari luas wilayah Provinsi Jawa Tengah).

Untuk ketinggian tanah, Kecamatan Japah relatif lebih tinggi dibandingkan kecamatan yang lain, yaitu mencapai..280 meter..dpl. Sebagian besar wilayah Kabupaten Blora adalah berupa .hutan, yang meliputi..hutan..negara..dan.. hutan.rakyat. Wilayah hutan mencapai 49,66 % dan tanah sawah sebanyak 25,96 % dari.seluruh.penggunaan.lahan. Untuk penggunaan tanah.sawah yang terbesar terdapat di Kecamatan Kunduran seluas 5559,2174 hektar yang selama ini terkenal sebagai lumbang.padinya Blora.

Secara administratif, Kabupaten Blora yang terkenal dengan slogannya “Blora Mustika” ini terletak di Provinsi Jawa.Tengah bagian ujung timur dan berbatasan.dengan.Jawa.Timur.

Kota Blora  terletak antara 102,37º- 103,45 º BT. Desa Jatisari  adalah daerah yang memiliki dataran dengan kemiringan 325 º-4,5 ºLS dan memiliki luas wilayah sekitar 103,522 km2  dengan tingkat kepadatan mencapai 1100 jiwa / km. Kecamatan Banjareto Kelurahan Tambahrejo tercatatkan dalam kota Blora Jawa Tengah.


Kabupaten.Blora memiliki letak geografis yang strategis karena  menghubungkan jalur tengah Provinsi Jawa Timur. Wilayah ini juga berbatasan dengan sejumlah kabupaten penting, seperti Rembang,.. Ngawi,. Pati, Sragen, Grobogan,..Bojonegoro, dan Tuban. Kabupaten Blora mempunyai 13 wilayah kecamatan yang mencakup sejumlah desa dan kelurahan sebagai berikut.

1.         Kecamatan Blora dengan 16 Desa, 12 Kelurahan.

2.         Kecamatan.Tunjungan yang memiliki 15.Desa.

3.         Kecamatan Banjarejo yang mencakup 20.Desa.

4.         Kecamatan Jepon yang terdiri atas 24.Desa,.1.Kelurahan.

5.         Kecamatan.Bogorejo yang melingkupi 14.Desa.

6.         Kecamatan.Ngawen yng mengurus 27.Desa,.2.Kelurahan.

7.         Kecamatan.Japah yang meliputi 18.Desa.

8.         Kecamatan.Kunduran yang menjangkau 25.Desa,.1.Kelurahan.

9.         Kecamatan.Todanan yang membawahi sebanyak 25.Desa.

10.     Kecamatan.Randublatung yang mencakup 16.Desa,.2.Kelurahan.

11.     Kecamatan.Jati yang meliputi tak kurag dari.12.Desa.

12.     Kecamatan.Kradenan yang mencakup sebanyak 10 Desa

13.     Kecamatan Cepu yang membawahi 11.Desa,.6.Kelurahan.

Wilayah yang mempunyai kawasan paling luas adalah Kecamatan Blora dengan luas mencapai 24,73..km2, sedangkan Kecamatan Blora Timur termasuk kecamatan dengan wilayah terbesar yang mencapai 1.820,59 km2.
       Kota Blora dengan luas wilayah sebanyak 1.705 km2, mencakup dan berbatasan dengan beberapa wilayah lainnya, seperti:

1)   Sebelah..Utara..:..Kabupaten Pati dan..Kabupaten. Rembang, Provinsi Jawa. Tengah..  

2)   Sebelah..Barat  :.Kabupaten.Ngawi, Provinsi..Jawa.timur.

3)   Sebelah..Timur :.Kabupaten.Bagorejo,Provinsi..Jawa.Tengah.

4)   Sebelah..Selatan :.Kabupaten..Bojonegoro , Provinsi..Jawa.timur.

         Kabupaten..Blora mempunyai luas wilayah sekitar 1.820,59 km2.yang diapit oleh jajaran pegunungan Kendeng Utara dan pegunungan Kendeng Selatan. Sedangkan jenis tanah di Kabupaten.Blora terdiri atas 56%.tanah gromosal, 5% alluvial, dan 39%.mediteran.

Kabupaten Blora secara administrasi terdiri atas 16 wilayah kecamatan dengan luas wilayah mencapai 1.820,59..ha. Kecamatan Randublatung merupakan wilayah dengan luas yang paling besar, sedangkan Kecamatan Cepu adalah yang terkecil.


 

Secara topografi, ketinggian wilayah Kabupaten..Blora berada antara 30-280 dpl hingga 500 dpl. Kawasan dengan lokasi paling rendah adalah Kecamatan Cepu dengan 31 dpl sedangkan yang paling tinggi.adalah Kecamatan Japah dengan 280 dpl. Wilayah Kabupaten.Blora juga berada dalam apitan pegunungan.Kendeng Utara sedangkan bagian selatan dengan kawasan hutan yang luasnya cukup mendominasi kawasan ini mencapai 90.416,52 hektar (49,66..persen).  

Blora sebelumnya termasuk daerah dengan kawasan hutan terluas dengan berbagai komoditi.unggulan. Namun kondisi ini berubah setelah terjadinya penjarahan hutan jati di kawasan ini.

2.      Hasil observasi Agro wisata Temanjang

Temanjang merupakan sebuah desa yang terletak di Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora, Provinsi Jawa Tengah. Desa Temanjang memiliki potensi wisata yang sangat besar, yaitu Agro Wisata Temanjang. Objek wisata memiliki luas wilayah sekitar 3 hektar dengan berbagai keunggulannya.

Ada beberapa daya tarik dari tempat wisata ini, seperti air terjun Kedung Mansur, pohon jati Denok, hasil perkebunan (jagung, jeruk, dll), kesenian Barong, kesenian ketoprak, dan tradisi sedekah bumi.

Air.terjun Kedung.Mansur.sendiri.berada.di.sselatan Desa Jatisari, tepatnya di selatan Pos Perhutani BKPH Temanjang. Lokasi ini berdekatan dengan Wisma Temanjang,.sebuah..kompleks agro wisata milik perseorangan.yang didalamnya juga terdapat sebuah sendang atau sumur tua.

   Lokasi..air..terjun..ini..juga..tidak..jauh..dengan situs pohon jati Denok yang dikenal sebagai..situs..pohon..jati..raksasa.berusia ratusan..tahun. Pohon Jati Denok merupakan jati tertua dengan umur 300 tahun yang memiliki lebar atau diameter pohon 30 meter. Letaknya di desa Jati Asih Kecamatan Banjarejo atau Petak 62 RPH Randublatung yang lokasinya di tengah hutan jati

   Jika..menjelajah..ke..pedalaman..hutan..Kabupaten..Blora,..sebenarnya.ada banyak potensi wisata alam alternatif yang menarik untuk.menghilangkan.rasa penat pada akhir pekan. Tetapi potensi wisata alam yang merupakan milik beberapa KPH Perhutani Blora ini masih belum optimal karena belum dikelola secara baik..

     Keadaan lokasi Agro wisata Temanjang sangat bersih, tidak terdapat sampah yang berserakan. Adanya tempat sampah menjadi acuan setiap wisatawan yang berkunjung untuk membuang sampah pada tempat sampah yang telah disediakan. Faktor kurang bersih lain pada Agro Wisata Temanjang adalah belum banyaknya wisatawan yang berkunjung sehingga minimnya sampah bahkan tidak terlihat sama sekali.

     Dengan perkembangan teknologi informasi yang pesat saat ini, promosi wisata di Blora dapat dilakukan lebih efektif. Promosi bisa dilakukan dengan menggunakan website maupun melalui media sosial. Dengan promosi yang gencar akan membuat potensi Agro Wisata Temanjang lebih dikenal luas.

        Namun semenjak adanya pandemi Corona membuat sektor pariwisata mengalami penurunan secara drastis. Dengan seruan untuk beraktvitas dari rumah membuat banyak tempat wisata harus tutup untuk sementara. Kondisi ini tentunya membuat pendapatan daerah dari sektor ini juga ikut turun secara drastis..

      Pandemi..COVID-19.ini memang memberikan tantangan yang sangat berat pada sektor..pariwisata. Bahkan tantangan ini belum..pernah terjadi sebelumnya. Namun diharapkan setelah..pandemi..ini, khususnya destinasi wisata..alam..akan kembali meningkat..seperti semula, tentunya dengan penerapan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah.

      Karena itu menyesuaikan dengan kondisi pandemi Covid-19 saat ini, wisata Blora juga harus menerapkan..protokol kesehatan yang ketat. Selain dengan menyediakan tempat mencuci tangan dan masker, jumlah wisatawan yang datang bisa dibatasi. Apalagi Agro Wisata Temanjang sudah menerapkan protokol kesehatan dengan menyediakan tempat pencuci tangan sebelum masuk ke kawasan wisata ini dan pengunjung wajib memakai  masker.

    Fasilitas Agro wisata Temanjang di Banjarejo Blora Jawa Tengah bisa dibilang sebuah wisata alam yang memiliki beberapa akan fasilitas dan pelayanan  bagi wisatawan bagi kota blora sudah tidak binggung lagi untuk mendatangi lokasi wisata Agro wisata Temanjang di Banjarejo Blora Jawa Tengah. Akan tetapi bagaimana bagi wisatawan luar kota bahkan luar negeri tentunya mereka bingggung dan takut kesasar tapi jangan khawatir bagi wisatawan luar kota blora. Namun lapangan pakir,tempat warung makan masih kurang sehingga wisatawan, pengunjung juga susah untuk jalan ke arah spot foto dengan kurangnya pentunjuk arah musholah yang ada di tempat sudah retak dan tidak terus oleh pengelola masyarkat Agro wisata Temanjang.

Mengenai Daya tarik yang dimiliki wisata Agro wisata Temanjang sangatlah unik para pengunjung juga bisa menyasikan pemandangan kota blora. Belum lagi di sekeling terdapat hujan jati yang sangat sejuk di lihat. Sehingga para pengujung yang pengunjung ke tempat tersebut benar-benar bisa merasakan ketenakan karena pemandangan yang sangat bagus dan indah dari ketinggian dapat menjadi destinasi tersebut bukan hanya sebagai tempat yang cocok buat foto ke indah han alam yang di sana di wisata Agro wisata Temanjang.

Objek wisata Temanjang atau dungmandur ini banyak menarik perhatian wisatawan lokasinya terletak di desa Temanjang tempatnya di tengah hutan jati yang sangat lebat nan sejuk. Untuk sampe di tempat ini, anda harus menempuh jarak sekitar 16 km arah selatan kota Blora.

Di atas lahan seluas 3 hektar ini kamu bisa menikmati liburan dengan tema menyatu dengan alam. Selain itu  ada juga kedung atau tempat air yang tidak penah habis yang airnya bisa langsung diminum.

Konon setiap jumat malam, penduduk setempatnya sering melakukan upacara spiritual disini untuk tujuan tertentu. Disana terdapat tempat istirahat yang dapat gunakan untuk melepas lelah.. tempat ini akan menawarkan eksotisme yang berada untuk anda , apa lagi lokasinnya di tengah hutan jati Blora yang tentunya punya suasananya khas yang berbeda dari hutan jati di kawasan lain. Bagi yang tertarik perbekalan dan meluncut ke wisata Agro wisata Temajang.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, pengelolaan destinasi wisata Temajang melibatkan beberapa pihak  Agro wisata Temanjang dan dinas Pariwisata kabupaten Blora Jawa Tengah selaku tanah untuk destinasi wisata Temanjang pihak yang mempunyai hak tanah tersebut adalah Agro wisata Temanajang mengenai Dana untuk Destinasi wisatanya sendiri di dapatkan melalui Masyarakat dan kepala desa setiap yang di ajukan oleh pihak wisata Agro wisata Temanjang.

Ketika pertama kali masuk kawasan Destinasi wisata Temajang tidak ada pembelian tiket masuk , belum ada tarif yang berlakukan untuk memasuki wilayah Destinasi wisata Temanjang sampai saat ini. Mengenai tarif pakir pun belum di berlakukan oleh masyarakat / petugas di wilayah Destinasi wisata setiap hari masuk ke wisata masih gratis.

  Mengenai keamanan yang ada pada wisata Agro wisata Temanjang suatu hal yang sangat penting setiap tempat seperti objek wisata seperti yang ada di wisata Temajang untuk saat ini belum adanya petugas nya  pelayanan baik dalam hal melayani tiket dan belum adanya pos informasi atau pos kesehatan di sekitar tempat wisata hal tersebut di karenakan wisata Temajang merupakan wisata baru di kabupaten Blora Jawa tengah sehingga masih banyak kekurangan contoh nya dalam hal pelayanan tetapi warga / masyarkat setempatnya sangat ramah sehingga sering membantu para pengunjungi tempat tersebut.

Terkait kebersihan di Destinasi wisata Temajang masih sangat kurang di perhatikan contohnya : seperti banyak pengujung yang masih meninggalkan sampah merka sembarangan dan juga dikarenakan di sekitaran lokasi wisata Temanjang belum ada tempat sampah. Tempat hanya di sediakan satu itupun di bawah depan gerbang masuk menuju lokasi wisata temajng diantara lain nya sistem kerja yang diterpkan oleh pengelola kepada masyarakat sekitar dimana satu bulan kali untuk membersikan tempat Agro wisata Temajang masih belum terorganisir dengan baik sehingga perlu adanya penegasan dan perhatian / kepedulian yang lebih dari pengelolah dan masyarakat sekitar mengenai kebersihan yang ada di Agro wisata Temajang dapat memberikan kenymanan ke pada pengunjung.

Dari sisi promosi Destinasi Wisata Agro wisata Temanjang masih sangat kurang walaupun tidak ada sasaran atau target khusus dalam promosi di Destinasi wisata Agro wisata Temanjang karena semua kalangan dari berbagai usia dapat berkunjung kesana tetapi disamping itu pihak pengelola belum dapat mempromosikan destinasi wisata rohani tersebut dengan baik dikarenakan Destinasi Wisata Agro wisata Temajanjang merupakan Destinasi Wisata terbaru yang belum lama ada / di bangun sehingga masih dalam tahap/proses pembangunan, oleh karena itu dari sisi promosinya pun belum terstruktur secara baik, pihak pengelola hanya baru saja mempromosikan Destinasi wisata Agro wisata Temajang melalu Media Sosial seperti Instagram  dan dibagi/dipromosikan melalui Blog-blog yang ada diinternet selain itu promosi yang dilakukan oleh pihak pengelola adalah dengan memberikan pengumuman-pengumuman dari iklan dari internet sehingga belum banyak masyarakat yang mengetahui tempat tersebut, perlu adanya dukungan dari berbagai stakeholder atau pihak pemangku kepentingan, serta promosinya pun harus berkesinambungan sehingga promosi Destinasi wisata Agro wisata Temajang dapat dikenal/diketahui oleh wisatawan tetapi hingga saat ini belum adanya respon dari masyarakat sekitar ataupun pemerintah daerah untuk promosi lebih lanjut. Serta ditambah munculnya Pandemi Cofid-19 membuat tempat tersebut menjadi sepi karena ditutup sementara.

Dari sisi Pesaing, Mengenai persaingan pada Destinasi wisata Agro wisata Temanjang sudah pasti adanya persaingan dikarenakan Destinasi Wisata tidak hanya satu saja tetapi ada beberapa Wisata yaitu adalah wisata tersebut goa terawang dan goa sentolo bawah wisata ini masih tahap berkembang dan masih di kelola masyarakat sekitar.

Dari sisi SDM, Mengenai Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada di Tempat Wisata Agro wisata Temajang masih sangat minim sebagian masyarakat yang bekerja di Destinasi Wisata Temajang tersebut tingkat pendidikannya masih sangat rendah, dikarenakan masyarakat setempat berada/tinggal didaerah perkampungan/pedesaan hal tersebut juga mempengaruhi tingkat SDM masyarakat setempat apalagi mayoritas setempat lebih kepada masyarakat yang usianya belia hanya ada beberapa masyarakat yang sadar akan pengembangan Destinasi Wisata Temajang sehingga SDM untuk masyarakat yang tinggal disekitaran daerah Wisata Temanjang perlu ditingkatkan lagi dengan cara memberikan pelatihan-pelatihan khusus kepada masyarakat setempat dimana merupakan hal yang sangat penting sehingga Wisata Temanjang dapat dikelola dengan benar dan baik adanya dan bisa berkembang menjadi Wisata lebih baik lagi.

  Dan terkait dengan hubungan antara Sumber Daya Manusia (SDM) dengan pengelola terlihat baik-baik saja tetapi untuk saat ini belum disediakannya pelatihan-pelatihan khusus tata kelola untuk pengelolahan Destinasi Wisata Temajang tersebut agar menjadi lebih baik lagi kemungkinan tahun ini akan diadakannya pelatihan-pelatihan khusus tata kelola destinasi oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Maumere pada bidang Sumber Daya Manusia yang akan melibatkan para pengelola Destinasi seperti dari Badan Usaha Milik Desa Jatisari,Banjarejo dan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) khusus bidang pariwisata lebih kepada Pokdarwisnya dibandingkan Bumdesnya dikarenakan Bumdes lebih umum dan lebih kepada Pemerintah Desa sehingga keterkaitan/hubungan Sumber Daya Manusia dengan pengelola Destinasi Wisata Temajang tersebut sangat erat kaitannya dan sangat penting karena meskipun telah dibuatnya fasilitas,sarana prasarana sudah sangat bagus tetapi jika pengelolanya pun tidak bagus maka pembangunan Destinasi tersebut pun akan sia-sia.

   Mengenai Teknologi yang ada di  Agro wisata Temajang Teknologinya masih kurang. Di masa Pandemi Covid-19 ini hampir semua tempat destinasi di Indonesia menjadi tutup tetapi hanya untuk sementara waktu saja dan juga tidak terkecuali Wisata Temajang pun sama ikut ditutup oleh pemerintah setempat. Dalam Observasi dan Wawancara yang Penulis dapatkan dan lakukan sebelum adanya teknologi yang canggih atau inisiatif yang disediakan dan dilakukan oleh pengelolah Wisata Temajang atau Masyarakat Kabupaten Blora setempat untuk mendukung Agro wisata Temajang untuk di kembangkan lagi supaya terkenal dari kota sekitar tersebut.

 Mengenai Prokes yang ada di Agro wisata Temajang merupakan suatu hal yang sangat penting apalagi sedang dalam masa Pandemi seperti sekarang ini sehingga perlu diterapkan dimana saja dan kapanpun dalam situasi apapun seperti harus tetap menjaga jarak, menggunakan masker dan mencuci tangan oleh karena itu setiap tempat selalu menyediakan tempat untuk mencuci tangan dan pengukur suhu badan terutama pada tempat-tempat yang sering banyak dikunjungi sehingga dapat mengundang keramaian seperti pada Obyek pada tempat Wisata. Tetapi beberapa tempat Obyek Wisata diharuskan tutup oleh pemerintah setempat salah satunya seperti Agro wisata Temanjang belum dijalankannya prokes tersebut.

3.       Deskripsi  Informan

1.       Data..Informan

Deskripsi Informan adalah uraian tentang identitas Data Informan yang terlibat dalam penelitian ini. Dengan menguraikan identitas Informan akan diketahui sejauhmana identitas responden..Sebanyak 100 responden yang terlibat dalam penelitian ini dan mengklasifikasikannya berdasaran jenis..kelamin dan asal responden. Deskripsi responden diperoleh dari hasil wawancara dan kuisioner selama penelitian terhadap beberapa narasumber..yang..berkompeten..dibidangnya, seperti Dinas Pariwisata dan pengelola sebesar 2%,..Wisatawan sebesar 58% dan warga sekitar objek wisata sebesar 40%. Total responden 100% dari 100 orang. Berikut merupakan deskripsi responden menurut narasumber.

1.       Data..Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Untuk data jenis kelamin responden.dalam.penelitian.ini dikelompokkan  menjadi.dua  yaitu kelompok pria dan wanita. Setelah melakukan wawancara dan memberikan kuisoner kepada responden, diketahui sebanyak 52..orang responden adalah pria (52%) dan 48..orang.wanita (48%) sehingga total responden 100%. Dari persentasi tersebut dapat.. disimpulkan.. bahwa.. penulis.. melakukan wawancara yang lebih banyak terhadap responden pria

 

Karakteristik..responden..berdasarkan..Jenis..Kelamin..dibagi menjadi dua kategori, yaitu..Laki-laki..dan.Perempuan..Dari 100 orang responden diketahui sebanyak 52% (52 orang) responden perempuan dan responden laki-laki 48 % (48 orang).

Tabel 1 Dekripsi Jenis Kelamin

Jenis Kelamin

Jumlah

Perempuan

52 Orang

Laki-Laki

48 Orang

Total

100

 

2.       Data..Responden..Berdasarkan..Asal

Responden yang diwawancarai dan mengisi kuisioner penulis memiliki latar belakang berdasarkan..asal..yang..berbeda-beda...Berdasarkan.hasilwawancara.  menurut asal responden adalah..Luar Kota (luar..kabupaten Blora) sejumlah. 20% terdiri dari 20.orang,.Dalam.Kota kabupatan Blora) 80% terdiri dari 80 orang, total responden 100% dari 100 orang  Berikut diagramnya.


a.      Analisis..Faktor..Lingkungan..Data.

    Dalam  melakukan. .penelitian ..terhadap ..objek ..wisata ..Agrowisata    Temanjang di Desa  Temanjang, Kecamatan Banjarejo, Kabupaten Blora Jawa Tegah peneliti melakukan analisa terkait beberapa factor internal dalam lingkup destinasi ini. Berikut. beberapa. hasil. analisa.. faktor .l ingkungan internal yang peneliti dapatkan di.lapangan.

b.      Faktor lingkungan internal

1)        Aksesibilitas

Berdasarkan hasil observasi, wawancara, dokumentasi, wisatawan lebih memilih mengakses ketujuan dengan menggunakan transportasi pribadi baik wisatawan dari luar maupun wisatawan lokal, akses menuju Agro wisata Temanjang cukup mudah untuk dilalui, karena kondisi jalan cukup baik dan disetiap perjalanan sudah terpasang petunjuk jalan. Untuk kendaraan pribadi wisatawan tidak bisa dibawa ke lokasi objek wisata, di karenakan jalan menuju pusat Agro wisata Temanjang  cukup rusak dan memiliki tikungan tanjam sehingga bisa membahayakan wisatawan, untuk menghindari terjadinya kecelakaan pihak pengelola mewajibkan  kendaraan wisatawan mesti di parkir diluar  yang jarak anatara parkir luar dengan objek wisata sekitar  kurang lebih 300 meter. Sehingga untuk menuju keobjek Agro wisata Temanjang , wisatawan  mesti jalan kaki harus hati-hati

2)        Fasilitas

Berdasarkan hasil wawancara, dan dokumentasi, fasilitas yang ada di objek wisata Agro wisata Temanjang sudah cukup lengkap, seperti fasilitas protokol kesehatan, tempat parkir, toilet, dan musholla. Toilet tersedia di beberapa titik untuk mempermudahkan wisatawan mencari toilet dan tidak perlu berjalan jauh untuk mencari toilet. Untuk fasilitas protokol kesehatan sudah baik, tersedianya tempat mencuci tangan yang permanen, dan mewajibkan wisatawan yang datang mengikuti protokol kesehatan dengan menggunakan masker, pengecekan suhu terlebih dahulu sebelum masuk ke dalam objek Agro wisata Temanjang , wisatawan harus menjaga jarak.

3)        Pelayanan

Berdasarkan hasil wawancara dan dokumentasi, pelayanan pada objek wisata Agro wisata Temanjang sudah baik, karena pengelola dan masyarakt sangat ramah dan welcome terhadap wisatawan. Bagi wisatawan yang menanyakan informasi tentang Agro wisata Temanjang  dengan baik

4)        Sumber Daya Manusia

Berdasarkan hasil wawancara dan dokumentasi, Sumber Daya Manusia sangat penting (SDM) menjadi hal penting dalam pengembangan objek wisata. mengenai SDM hubungan antara pengelola dengan masyarakat sudah baik, pengelola membuka lapangan pekerjaan kepada masyarakat dengan cara membangun kios untuk berdagang, dan beberapa masyarakat menjadi tim keamanan dan penyelemat. Untuk pengelolaan Agro wisata Temanjang sudah cukup berkompoten untuk pengelolaan Agro wisata Temanjang.

5)        Hubungan Sumber Daya Manusia

Berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi, diketahui bahwa diobjek wisata air terjun humogo, komunikasi anatar pengelola dan masyarakat cukup baik karena  ingin mengembangakan objek wisata Agro wisata Temanjang  lebih baik lagi. Dan dengan adanya kerja sama antara pengelola dan masyarakat menjadi wadah bagi pengelola untuk saling tukar ide dan saling mempercayai serta melakukan bimbingan bagi SDM yang ada  di objek Wisata Agro wisata Temanjang . Salah satu kunci keberhasilan dalam mengembangkan objek wisata yaitu dengan saling membangun komunikasi agar lebih optimal, sehingga memberikan efek yang baik.

6)        Organisasi

Berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi, di objek wisata Agro wisata Temanjang , dapat disimpulkan bahwa di objek wisata Agro wisata Temanjang tersebut belum ada organisasi atau kelompok sadar wisata. walaupun disana belum ada organisasi yang berjalan, pengelola dan masyarakat sangat bagus dalam mengelola objek wisata Agro wisata Temanjang  tersebut.

7)        Potensi

Berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi, objek Wisata Agro wisata Temanjang memiliki potensi keindahan alam yang masih asri, air terjun yang slalu mengalir tanpa mengalami kekeringan. Dengan adanya potensi tersebut banyak wisatawan yang tertarik berkunjung ke objek wisata Agro wisata Temanjang.

8)        Kebersihan

Berdasarkan hasil observasi, wawancara dan dokumentasi. Kebersihan diobjek wisata Agro wisata Temanjang sudah baik, karena dari pihak pengelola selalu membersihkan area objek wisata Agro wisata Temanjang dan terdapat beberapa tong sampah disetiap titik, untuk memudahkan para wisatawan membuang sampah.

9)        Keamanan

Berdasarkan hasil observasi, wawancara dan dokumentasi. Untuk keamanan di objek wisata Agro wisata Temanjang sudah cukup baik, karena salah satu fasilitas disana seperti tempat parkir sudah ada petugas keamanan dan di area objek wisata Agro wisata Temanjang terdapat penjagaan terhadap wisatawan yang tidak bisa berenang, penjagaan di objek wisata Agro wisata Temanjang juga dilakukan selama jam buka beroperasi oleh pengelola.

10)    Pendanaan

Berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dalam kegiatan pemasaran dan pengembangan maupun perbaikan fasilitas pada suatu objek wisata untuk bisa mengembangkannya agar menjadi lebih baik dibutuhkan anggaran yang sesuai diinginkan dan kebutuhan pengunjung. Sumber dana pada objek wisata Agro wisata Temanjang  berasal dari dana pribadi kerjasama masyarakat  yang terkait untuk menambah fasilitas maupun melengkapi mainan seperti contoh nya tempat duduk , untuk mainan anak-anak dan ada tempat istirahat pengunjung memperbaikin akses jalan masuk lingkungan wisata ini dan lain sebagainya.

1.        Faktor Lingkungan Eksternal

1)        Pesaing

Berdasarkan hasil observasi, wawancara dan dokumentasi, yang di lakukan oleh penulis, sudah ada pesaing yang hampir serupa dengan Agro wisata Temanjang . Namun jarak lokasi objek wisata tersebut  cukup jauh dari objek wisata Agro wisata Temanjang , namun memiliki ciri khas tersendiri  yang membedakan antara satu dengan yang lain khususnya Agro wisata Temanjang.

2)        Regulasi

Berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi, objek wisata Agro wisata Temanjang  sudah mendapatkan izin dari Masyarakat  dalam pengembangan objek wisata Agro wisata Temanjang  dalam hal ini Dinas Pariwisata Dan Kota Blora  sangat mendukung kegiatan pengembangan objek wisata tersebut, dengan mempermudah dan tidak mempersulit pihak pengelola dalam pengurusan segala izin yang diperlukan. Objek wisata Agro wisata Temanjang  oleh masyarakat Jati sari.

3)        Target Pasar

Berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi, dalam hal target pasar yang di tuju oleh pengelola objek wisata Agro wisata Temajang  di peruntukan bagi semua kalangan dan tidak dibatasi dari segi pekerjaan, usia, dan jenis kelamin, pendidikan, dan status sosial.

4)        Promosi

Berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi, objek wisata Agro wisata Temanjang sudah terlebih dahulu dikenal wisatawan, dimana terkenal melalui mulut ke mulut. Hingga era sekarang sudah maju, promosi yang dilakukan oleh pengelola dalam menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke objek wisata Agro wisata Temanjang , dengan menggunakan media sosial seperti Instagram

5)        Wisatawan

Berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi, di ketahui bahwa wisatawan yang berkunjung keobjek wisata Agro wisata Temanjang  sebagian besar wisata lokal. Tujuan mereka biasanya untuk menikmati kesejukan alam, bersantai bersama keluarga. Adapun wisatawan yang datang dari luar daerah yaitu dengan tujuan liburan, mencari suasana yang baru, dan menikmati keindahan alam yang di miliki Agro wisata Temanjang .

6)        Teknologi

Berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi, sejauh ini objek wisata Agro wisata Temajang  sudah cukup baik dalam memanfaatkan teknologi  sebagai  promosi. Promosi pertama yang  dilakukan yaitu dengan promosi dari mulut ke mulut, dan yang kedua  menggunakan media sosial. Namun penggunaan internet didaerah objek wisata Agro wisata Temajang ini masih sangat sulit karena objek wisata Agro wisata Temajang yang cukup jauh dari pemukiman membuat terhambatnya sinyal internet disana.

7)        Protokol Kesehatan

Berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi, sejauh ini protokol kesehatan sudah dilakukan dan di terapkan dalam objek wisata Agro wisata Temanjang . Dengan melakukan pengecekan suhu tubuh, memakai masker, mencuci tangan, menggunakan hand sanitizer, dan menjaga jarak.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TERAPAN BRAND “JOGJA ISTIMEWA” TERHADAP PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS COMMUNITY BASED TOURISM (CBT) DI YOGYAKARTA

ABSTRACT The brand of “Jogja Istimewa” (Jogja is Special) is one of boosters of tourism development in Yogyakarta which increases each yea...