HASIL.PENELITIAN.DAN.PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1.
Gambaran Umum Daerah Blora Jawa Tengah
Kabupaten.Blora yang berslogan
“Blora Mustika “ Secara adminitif berada
di ujung timur Jawa Tengah berbatasan dengan Jawa Timur dengan luas wilayah
sebesar 195.582.074 km 2atau 195.582.074
ha (5,59 persen dari luas wilayah Provinsi Jawa Tengah).
Untuk ketinggian tanah, Kecamatan Japah relatif lebih tinggi dibandingkan kecamatan yang lain, yaitu mencapai..280 meter..dpl. Sebagian besar wilayah Kabupaten Blora adalah berupa .hutan, yang meliputi..hutan..negara..dan.. hutan.rakyat. Wilayah hutan mencapai 49,66 % dan tanah sawah sebanyak 25,96 % dari.seluruh.penggunaan.lahan. Untuk penggunaan tanah.sawah yang terbesar terdapat di Kecamatan Kunduran seluas 5559,2174 hektar yang selama ini terkenal sebagai lumbang.padinya Blora.
Secara administratif, Kabupaten Blora yang terkenal dengan slogannya “Blora Mustika” ini terletak di Provinsi Jawa.Tengah bagian ujung timur dan berbatasan.dengan.Jawa.Timur.
Kota Blora terletak antara 102,37º- 103,45 º BT. Desa Jatisari adalah daerah yang memiliki dataran dengan
kemiringan 325
º-4,5 ºLS dan memiliki luas wilayah sekitar 103,522 km2 dengan tingkat kepadatan
mencapai
1100 jiwa / km. Kecamatan Banjareto Kelurahan Tambahrejo tercatatkan
dalam kota Blora Jawa Tengah.
Kabupaten.Blora memiliki letak geografis yang strategis karena menghubungkan jalur tengah
Provinsi Jawa Timur. Wilayah ini juga berbatasan dengan sejumlah kabupaten penting, seperti Rembang,.. Ngawi,. Pati, Sragen, Grobogan,..Bojonegoro, dan Tuban.
Kabupaten Blora
mempunyai 13
wilayah kecamatan yang mencakup sejumlah
desa dan kelurahan sebagai berikut.
1.
Kecamatan Blora dengan 16 Desa, 12 Kelurahan.
2.
Kecamatan.Tunjungan
yang memiliki 15.Desa.
3.
Kecamatan Banjarejo yang mencakup 20.Desa.
4.
Kecamatan Jepon yang terdiri atas 24.Desa,.1.Kelurahan.
5.
Kecamatan.Bogorejo
yang melingkupi 14.Desa.
6.
Kecamatan.Ngawen
yng mengurus 27.Desa,.2.Kelurahan.
7.
Kecamatan.Japah
yang meliputi 18.Desa.
8.
Kecamatan.Kunduran
yang menjangkau 25.Desa,.1.Kelurahan.
9.
Kecamatan.Todanan
yang membawahi sebanyak 25.Desa.
10.
Kecamatan.Randublatung
yang mencakup 16.Desa,.2.Kelurahan.
11.
Kecamatan.Jati
yang meliputi tak kurag dari.12.Desa.
12.
Kecamatan.Kradenan
yang mencakup sebanyak 10 Desa
13.
Kecamatan Cepu yang membawahi 11.Desa,.6.Kelurahan.
Wilayah yang mempunyai kawasan paling
luas adalah Kecamatan Blora dengan
luas mencapai 24,73..km2,
sedangkan Kecamatan Blora Timur
termasuk kecamatan dengan wilayah terbesar
yang mencapai 1.820,59 km2.
Kota Blora dengan luas wilayah sebanyak 1.705 km2, mencakup dan berbatasan dengan beberapa
wilayah lainnya, seperti:
1)
Sebelah..Utara..:..Kabupaten Pati dan..Kabupaten. Rembang, Provinsi Jawa.
Tengah..
2)
Sebelah..Barat :.Kabupaten.Ngawi, Provinsi..Jawa.timur.
3)
Sebelah..Timur :.Kabupaten.Bagorejo,Provinsi..Jawa.Tengah.
4)
Sebelah..Selatan :.Kabupaten..Bojonegoro , Provinsi..Jawa.timur.
Kabupaten..Blora mempunyai luas wilayah sekitar 1.820,59 km2.yang diapit oleh jajaran pegunungan Kendeng Utara dan pegunungan Kendeng Selatan. Sedangkan jenis tanah di Kabupaten.Blora terdiri atas 56%.tanah gromosal, 5% alluvial, dan 39%.mediteran.
Kabupaten Blora secara administrasi terdiri atas 16 wilayah kecamatan dengan luas wilayah mencapai 1.820,59..ha. Kecamatan Randublatung merupakan wilayah dengan luas yang paling besar, sedangkan Kecamatan Cepu adalah yang terkecil.
Secara topografi, ketinggian wilayah Kabupaten..Blora berada antara 30-280 dpl hingga 500 dpl.
Kawasan dengan lokasi paling rendah adalah Kecamatan Cepu dengan 31 dpl
sedangkan yang paling tinggi.adalah Kecamatan Japah dengan 280 dpl. Wilayah Kabupaten.Blora juga berada dalam apitan pegunungan.Kendeng Utara sedangkan bagian selatan dengan kawasan hutan yang luasnya cukup mendominasi kawasan ini mencapai 90.416,52 hektar (49,66..persen).
Blora
sebelumnya termasuk daerah dengan kawasan hutan
terluas dengan berbagai komoditi.unggulan. Namun kondisi ini berubah
setelah terjadinya penjarahan hutan jati di kawasan ini.
2.
Hasil observasi
Agro wisata Temanjang
Temanjang
merupakan sebuah desa yang terletak di Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora,
Provinsi Jawa Tengah. Desa Temanjang
memiliki potensi wisata yang sangat besar, yaitu Agro Wisata Temanjang.
Objek wisata memiliki luas wilayah sekitar 3 hektar dengan berbagai keunggulannya.
Ada beberapa
daya tarik dari tempat wisata ini, seperti air terjun Kedung Mansur, pohon jati Denok, hasil perkebunan
(jagung, jeruk, dll), kesenian Barong, kesenian ketoprak, dan tradisi sedekah bumi.
Air.terjun
Kedung.Mansur.sendiri.berada.di.sselatan Desa Jatisari, tepatnya di selatan Pos Perhutani BKPH Temanjang. Lokasi ini berdekatan dengan Wisma Temanjang,.sebuah..kompleks agro wisata milik perseorangan.yang didalamnya juga terdapat
sebuah
sendang atau sumur tua.
Lokasi..air..terjun..ini..juga..tidak..jauh..dengan situs pohon jati Denok yang dikenal sebagai..situs..pohon..jati..raksasa.berusia ratusan..tahun. Pohon Jati Denok merupakan jati tertua dengan
umur 300 tahun yang memiliki lebar atau diameter pohon 30 meter. Letaknya di desa Jati Asih Kecamatan
Banjarejo atau Petak 62 RPH Randublatung yang lokasinya di tengah hutan jati
Jika..menjelajah..ke..pedalaman..hutan..Kabupaten..Blora,..sebenarnya.ada
banyak
potensi wisata alam
alternatif yang menarik untuk.menghilangkan.rasa
penat pada akhir pekan. Tetapi potensi wisata alam
yang merupakan milik beberapa KPH Perhutani Blora ini
masih belum optimal karena belum
dikelola secara baik..
Keadaan lokasi Agro wisata
Temanjang sangat bersih, tidak terdapat sampah yang berserakan. Adanya tempat
sampah menjadi acuan setiap wisatawan yang berkunjung untuk membuang sampah
pada tempat sampah yang telah disediakan. Faktor kurang bersih lain pada Agro Wisata
Temanjang adalah belum banyaknya wisatawan yang berkunjung sehingga minimnya
sampah bahkan tidak terlihat sama sekali.
Dengan
perkembangan teknologi informasi yang pesat saat ini, promosi wisata di Blora
dapat dilakukan lebih efektif. Promosi bisa dilakukan dengan menggunakan website
maupun melalui media sosial. Dengan promosi yang
gencar akan membuat potensi Agro Wisata Temanjang lebih
dikenal luas.
Namun
semenjak adanya pandemi Corona
membuat sektor pariwisata mengalami
penurunan secara drastis. Dengan seruan untuk beraktvitas dari rumah membuat
banyak tempat wisata harus
tutup untuk sementara. Kondisi ini tentunya
membuat pendapatan daerah dari
sektor ini juga ikut turun
secara drastis..
Pandemi..COVID-19.ini
memang memberikan tantangan yang sangat berat pada sektor..pariwisata. Bahkan tantangan
ini belum..pernah terjadi sebelumnya. Namun diharapkan setelah..pandemi..ini, khususnya destinasi wisata..alam..akan kembali meningkat..seperti semula, tentunya dengan penerapan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah.
Karena itu menyesuaikan
dengan kondisi pandemi Covid-19 saat ini, wisata
Blora juga harus menerapkan..protokol
kesehatan yang ketat. Selain dengan menyediakan tempat mencuci tangan dan
masker, jumlah wisatawan yang datang bisa dibatasi. Apalagi Agro Wisata Temanjang sudah menerapkan
protokol kesehatan dengan menyediakan tempat pencuci tangan sebelum masuk ke
kawasan wisata ini dan pengunjung wajib
memakai masker.
Fasilitas Agro wisata Temanjang di
Banjarejo Blora Jawa Tengah bisa dibilang sebuah wisata alam yang memiliki
beberapa akan fasilitas dan pelayanan bagi wisatawan bagi kota blora sudah tidak
binggung lagi untuk mendatangi lokasi wisata Agro wisata Temanjang di Banjarejo
Blora Jawa Tengah. Akan tetapi bagaimana bagi wisatawan luar kota bahkan luar
negeri tentunya mereka bingggung dan takut kesasar tapi jangan khawatir bagi
wisatawan luar kota blora. Namun lapangan pakir,tempat warung makan masih
kurang sehingga wisatawan, pengunjung juga susah untuk jalan ke arah spot foto
dengan kurangnya pentunjuk arah musholah yang ada di tempat sudah retak dan
tidak terus oleh pengelola masyarkat Agro wisata Temanjang.
Mengenai Daya
tarik yang dimiliki wisata Agro wisata Temanjang sangatlah unik para pengunjung
juga bisa menyasikan pemandangan kota blora. Belum lagi di sekeling terdapat
hujan jati yang sangat sejuk di lihat. Sehingga para pengujung yang pengunjung
ke tempat tersebut benar-benar bisa merasakan ketenakan karena pemandangan yang
sangat bagus dan indah dari ketinggian dapat menjadi destinasi tersebut bukan
hanya sebagai tempat yang cocok buat foto ke indah han alam yang di sana di
wisata Agro wisata Temanjang.
Objek wisata
Temanjang atau dungmandur ini banyak menarik perhatian wisatawan lokasinya
terletak di desa Temanjang tempatnya di tengah hutan jati yang sangat lebat nan
sejuk. Untuk sampe di tempat ini, anda harus menempuh jarak sekitar 16 km arah
selatan kota Blora.
Di atas lahan
seluas 3 hektar ini kamu bisa menikmati liburan dengan tema menyatu dengan
alam. Selain itu ada juga kedung atau
tempat air yang tidak penah habis yang airnya bisa langsung diminum.
Konon setiap jumat
malam, penduduk setempatnya sering melakukan upacara spiritual disini untuk
tujuan tertentu. Disana terdapat tempat istirahat yang dapat gunakan untuk
melepas lelah.. tempat ini akan menawarkan eksotisme yang berada untuk anda ,
apa lagi lokasinnya di tengah hutan jati Blora yang tentunya punya suasananya
khas yang berbeda dari hutan jati di kawasan lain. Bagi yang tertarik
perbekalan dan meluncut ke wisata Agro wisata Temajang.
Berdasarkan hasil
penelitian yang dilakukan, pengelolaan destinasi wisata Temajang melibatkan beberapa
pihak Agro wisata Temanjang dan dinas
Pariwisata kabupaten Blora Jawa Tengah selaku tanah untuk destinasi wisata
Temanjang pihak yang mempunyai hak tanah tersebut adalah Agro wisata Temanajang
mengenai Dana untuk Destinasi wisatanya sendiri di dapatkan melalui Masyarakat
dan kepala desa setiap yang di ajukan oleh pihak wisata Agro wisata Temanjang.
Ketika pertama
kali masuk kawasan Destinasi wisata Temajang tidak ada pembelian tiket masuk ,
belum ada tarif yang berlakukan untuk memasuki wilayah Destinasi wisata
Temanjang sampai saat ini. Mengenai tarif pakir pun belum di berlakukan oleh
masyarakat / petugas di wilayah Destinasi wisata setiap hari masuk ke wisata
masih gratis.
Mengenai keamanan yang ada pada wisata Agro
wisata Temanjang suatu hal yang sangat penting setiap tempat seperti objek
wisata seperti yang ada di wisata Temajang untuk saat ini belum adanya petugas
nya pelayanan baik dalam hal melayani
tiket dan belum adanya pos informasi atau pos kesehatan di sekitar tempat
wisata hal tersebut di karenakan wisata Temajang merupakan wisata baru di
kabupaten Blora Jawa tengah sehingga masih banyak kekurangan contoh nya dalam
hal pelayanan tetapi warga / masyarkat setempatnya sangat ramah sehingga sering
membantu para pengunjungi tempat tersebut.
Terkait kebersihan
di Destinasi wisata Temajang masih sangat kurang di perhatikan contohnya :
seperti banyak pengujung yang masih meninggalkan sampah merka sembarangan dan
juga dikarenakan di sekitaran lokasi wisata Temanjang belum ada tempat sampah.
Tempat hanya di sediakan satu itupun di bawah depan gerbang masuk menuju lokasi
wisata temajng diantara lain nya sistem kerja yang diterpkan oleh pengelola
kepada masyarakat sekitar dimana satu bulan kali untuk membersikan tempat Agro
wisata Temajang masih belum terorganisir
dengan baik sehingga perlu adanya penegasan dan perhatian / kepedulian yang
lebih dari pengelolah dan masyarakat sekitar mengenai kebersihan yang ada di
Agro wisata Temajang dapat memberikan kenymanan ke pada pengunjung.
Dari sisi promosi Destinasi Wisata Agro wisata Temanjang masih sangat
kurang walaupun tidak ada sasaran atau target khusus dalam promosi di Destinasi
wisata Agro wisata Temanjang karena semua kalangan dari berbagai usia dapat
berkunjung kesana tetapi disamping itu pihak pengelola belum dapat
mempromosikan destinasi wisata rohani tersebut dengan baik dikarenakan
Destinasi Wisata Agro wisata Temajanjang merupakan Destinasi Wisata terbaru yang
belum lama ada / di bangun sehingga masih dalam tahap/proses pembangunan, oleh
karena itu dari sisi promosinya pun belum terstruktur secara baik, pihak
pengelola hanya baru saja mempromosikan Destinasi wisata Agro wisata Temajang melalu
Media Sosial seperti Instagram dan
dibagi/dipromosikan melalui Blog-blog yang ada diinternet selain itu promosi
yang dilakukan oleh pihak pengelola adalah dengan memberikan
pengumuman-pengumuman dari iklan dari internet sehingga belum banyak masyarakat
yang mengetahui tempat tersebut, perlu adanya dukungan dari berbagai
stakeholder atau pihak pemangku kepentingan, serta promosinya pun harus
berkesinambungan sehingga promosi Destinasi wisata Agro wisata Temajang dapat
dikenal/diketahui oleh wisatawan tetapi hingga saat ini belum adanya respon
dari masyarakat sekitar ataupun pemerintah daerah untuk promosi lebih lanjut.
Serta ditambah munculnya Pandemi Cofid-19 membuat tempat tersebut menjadi sepi
karena ditutup sementara.
Dari sisi Pesaing, Mengenai persaingan pada Destinasi wisata Agro
wisata Temanjang sudah pasti adanya persaingan dikarenakan Destinasi Wisata
tidak hanya satu saja tetapi ada beberapa Wisata yaitu adalah wisata tersebut goa
terawang dan goa sentolo bawah wisata ini masih tahap berkembang dan masih di
kelola masyarakat sekitar.
Dari sisi SDM, Mengenai Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada di Tempat
Wisata Agro wisata Temajang masih sangat minim sebagian masyarakat yang bekerja
di Destinasi Wisata Temajang tersebut tingkat pendidikannya masih sangat
rendah, dikarenakan masyarakat setempat berada/tinggal didaerah
perkampungan/pedesaan hal tersebut juga mempengaruhi tingkat SDM masyarakat
setempat apalagi mayoritas setempat lebih kepada masyarakat yang usianya belia
hanya ada beberapa masyarakat yang sadar akan pengembangan Destinasi Wisata
Temajang sehingga SDM untuk masyarakat yang tinggal disekitaran daerah Wisata
Temanjang perlu ditingkatkan lagi dengan cara memberikan pelatihan-pelatihan
khusus kepada masyarakat setempat dimana merupakan hal yang sangat penting
sehingga Wisata Temanjang dapat dikelola dengan benar dan baik adanya dan bisa
berkembang menjadi Wisata lebih baik lagi.
Dan terkait dengan hubungan antara Sumber Daya Manusia (SDM) dengan
pengelola terlihat baik-baik saja tetapi untuk saat ini belum disediakannya
pelatihan-pelatihan khusus tata kelola untuk pengelolahan Destinasi Wisata
Temajang tersebut agar menjadi lebih baik lagi kemungkinan tahun ini akan
diadakannya pelatihan-pelatihan khusus tata kelola destinasi oleh Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan Maumere pada bidang Sumber Daya Manusia yang akan
melibatkan para pengelola Destinasi seperti dari Badan Usaha Milik Desa Jatisari,Banjarejo dan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) khusus
bidang pariwisata lebih kepada Pokdarwisnya dibandingkan Bumdesnya dikarenakan
Bumdes lebih umum dan lebih kepada Pemerintah Desa sehingga keterkaitan/hubungan
Sumber Daya Manusia dengan pengelola Destinasi Wisata Temajang tersebut sangat erat
kaitannya dan sangat penting karena meskipun telah dibuatnya fasilitas,sarana
prasarana sudah sangat bagus tetapi jika pengelolanya pun tidak bagus maka
pembangunan Destinasi tersebut pun akan sia-sia.
Mengenai Teknologi yang ada di Agro wisata Temajang Teknologinya masih
kurang. Di masa Pandemi Covid-19 ini hampir semua tempat destinasi di Indonesia
menjadi tutup tetapi hanya untuk sementara waktu saja dan juga tidak terkecuali
Wisata Temajang pun sama ikut ditutup oleh pemerintah setempat. Dalam Observasi
dan Wawancara yang Penulis dapatkan dan lakukan sebelum adanya teknologi yang
canggih atau inisiatif yang disediakan dan dilakukan oleh pengelolah Wisata
Temajang atau Masyarakat Kabupaten Blora setempat untuk mendukung Agro wisata
Temajang untuk di kembangkan lagi supaya terkenal dari kota sekitar tersebut.
Mengenai Prokes yang ada di
Agro wisata Temajang merupakan suatu hal yang sangat penting apalagi sedang
dalam masa Pandemi seperti sekarang ini sehingga perlu diterapkan dimana saja
dan kapanpun dalam situasi apapun seperti harus tetap menjaga jarak,
menggunakan masker dan mencuci tangan oleh karena itu setiap tempat selalu
menyediakan tempat untuk mencuci tangan dan pengukur suhu badan terutama pada
tempat-tempat yang sering banyak dikunjungi sehingga dapat mengundang keramaian
seperti pada Obyek pada tempat Wisata. Tetapi beberapa tempat Obyek Wisata
diharuskan tutup oleh pemerintah setempat salah satunya seperti Agro wisata
Temanjang belum dijalankannya prokes tersebut.
3. Deskripsi Informan
1. Data..Informan
1. Data..Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Untuk data jenis kelamin responden.dalam.penelitian.ini dikelompokkan menjadi.dua yaitu kelompok pria dan wanita. Setelah melakukan wawancara dan memberikan kuisoner kepada responden, diketahui sebanyak 52..orang responden adalah pria (52%) dan 48..orang.wanita (48%) sehingga total responden 100%. Dari persentasi tersebut dapat.. disimpulkan.. bahwa.. penulis.. melakukan wawancara yang lebih banyak terhadap responden pria
Karakteristik..responden..berdasarkan..Jenis..Kelamin..dibagi menjadi
dua kategori, yaitu..Laki-laki..dan.Perempuan..Dari 100
orang responden diketahui sebanyak 52% (52 orang) responden perempuan dan
responden laki-laki 48 % (48 orang).
Tabel
1 Dekripsi Jenis Kelamin
Jenis Kelamin |
Jumlah |
Perempuan |
52 Orang |
Laki-Laki |
48 Orang |
Total |
100 |
2. Data..Responden..Berdasarkan..Asal
Responden yang diwawancarai dan mengisi kuisioner penulis memiliki latar belakang berdasarkan..asal..yang..berbeda-beda...Berdasarkan.hasil…wawancara. menurut asal responden adalah..Luar Kota (luar..kabupaten Blora) sejumlah. 20% terdiri dari 20.orang,.Dalam.Kota kabupatan Blora) 80% terdiri dari 80 orang, total responden 100% dari 100 orang Berikut diagramnya.
a.
Analisis..Faktor..Lingkungan..Data.
Dalam
melakukan. .penelitian
..terhadap ..objek ..wisata ..Agrowisata Temanjang di Desa Temanjang,
Kecamatan Banjarejo, Kabupaten Blora Jawa Tegah peneliti melakukan analisa terkait beberapa factor internal dalam
lingkup destinasi ini. Berikut. beberapa. hasil. analisa.. faktor .l ingkungan internal yang peneliti dapatkan di.lapangan.
b. Faktor lingkungan internal
1)
Aksesibilitas
Berdasarkan hasil observasi, wawancara,
dokumentasi, wisatawan lebih memilih mengakses ketujuan dengan menggunakan
transportasi pribadi baik wisatawan dari luar maupun wisatawan lokal, akses
menuju Agro wisata Temanjang cukup mudah untuk dilalui, karena kondisi jalan
cukup baik dan disetiap perjalanan sudah terpasang petunjuk jalan. Untuk
kendaraan pribadi wisatawan tidak bisa dibawa ke lokasi objek wisata, di
karenakan jalan menuju pusat Agro wisata Temanjang cukup rusak dan memiliki tikungan tanjam
sehingga bisa membahayakan wisatawan, untuk menghindari terjadinya kecelakaan
pihak pengelola mewajibkan kendaraan
wisatawan mesti di parkir diluar yang
jarak anatara parkir luar dengan objek wisata sekitar kurang lebih 300 meter. Sehingga untuk menuju
keobjek Agro wisata Temanjang , wisatawan
mesti jalan kaki harus hati-hati
2)
Fasilitas
Berdasarkan hasil
wawancara, dan dokumentasi, fasilitas yang ada di objek wisata Agro wisata
Temanjang sudah cukup lengkap, seperti fasilitas protokol kesehatan, tempat
parkir, toilet, dan musholla. Toilet tersedia di beberapa titik untuk
mempermudahkan wisatawan mencari toilet dan tidak perlu berjalan jauh untuk
mencari toilet. Untuk fasilitas protokol kesehatan sudah baik, tersedianya
tempat mencuci tangan yang permanen, dan mewajibkan wisatawan yang datang
mengikuti protokol kesehatan dengan menggunakan masker, pengecekan suhu
terlebih dahulu sebelum masuk ke dalam objek Agro wisata Temanjang , wisatawan
harus menjaga jarak.
3)
Pelayanan
Berdasarkan hasil wawancara dan dokumentasi, pelayanan pada objek wisata Agro wisata Temanjang sudah baik, karena pengelola dan masyarakt sangat ramah dan welcome terhadap wisatawan. Bagi wisatawan yang menanyakan informasi tentang Agro wisata Temanjang dengan baik
4)
Sumber Daya Manusia
Berdasarkan hasil wawancara dan dokumentasi,
Sumber Daya Manusia sangat penting (SDM) menjadi hal penting dalam pengembangan
objek wisata. mengenai SDM hubungan antara pengelola dengan masyarakat sudah
baik, pengelola membuka lapangan pekerjaan kepada masyarakat dengan cara
membangun kios untuk berdagang, dan beberapa masyarakat menjadi tim keamanan
dan penyelemat. Untuk pengelolaan Agro wisata Temanjang sudah cukup berkompoten
untuk pengelolaan Agro wisata Temanjang.
5)
Hubungan Sumber Daya Manusia
Berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan
dokumentasi, diketahui bahwa diobjek wisata air terjun humogo, komunikasi
anatar pengelola dan masyarakat cukup baik karena ingin mengembangakan objek wisata Agro wisata
Temanjang lebih baik lagi. Dan dengan
adanya kerja sama antara pengelola dan masyarakat menjadi wadah bagi pengelola
untuk saling tukar ide dan saling mempercayai serta melakukan bimbingan bagi
SDM yang ada di objek Wisata Agro wisata
Temanjang . Salah satu kunci keberhasilan dalam mengembangkan objek wisata
yaitu dengan saling membangun komunikasi agar lebih optimal, sehingga
memberikan efek yang baik.
6)
Organisasi
Berdasarkan hasil
observasi, wawancara, dan dokumentasi, di objek wisata Agro wisata Temanjang ,
dapat disimpulkan bahwa di objek wisata Agro wisata Temanjang tersebut belum
ada organisasi atau kelompok sadar wisata. walaupun disana belum ada organisasi
yang berjalan, pengelola dan masyarakat sangat bagus dalam mengelola objek
wisata Agro wisata Temanjang tersebut.
7)
Potensi
Berdasarkan hasil observasi,
wawancara, dan dokumentasi, objek Wisata Agro wisata Temanjang memiliki potensi
keindahan alam yang masih asri, air terjun yang slalu mengalir tanpa mengalami
kekeringan. Dengan adanya potensi tersebut banyak wisatawan yang tertarik
berkunjung ke objek wisata Agro wisata Temanjang.
8)
Kebersihan
Berdasarkan hasil observasi, wawancara dan
dokumentasi. Kebersihan diobjek wisata Agro wisata Temanjang sudah baik, karena
dari pihak pengelola selalu membersihkan area objek wisata Agro wisata
Temanjang dan terdapat beberapa tong sampah disetiap titik, untuk memudahkan
para wisatawan membuang sampah.
9)
Keamanan
Berdasarkan hasil observasi, wawancara dan
dokumentasi. Untuk keamanan di objek wisata Agro wisata Temanjang sudah cukup
baik, karena salah satu fasilitas disana seperti tempat parkir sudah ada
petugas keamanan dan di area objek wisata Agro wisata Temanjang terdapat
penjagaan terhadap wisatawan yang tidak bisa berenang, penjagaan di objek
wisata Agro wisata Temanjang juga dilakukan selama jam buka beroperasi oleh
pengelola.
10)
Pendanaan
Berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dalam kegiatan pemasaran dan pengembangan maupun perbaikan fasilitas pada suatu objek wisata untuk bisa mengembangkannya agar menjadi lebih baik dibutuhkan anggaran yang sesuai diinginkan dan kebutuhan pengunjung. Sumber dana pada objek wisata Agro wisata Temanjang berasal dari dana pribadi kerjasama masyarakat yang terkait untuk menambah fasilitas maupun melengkapi mainan seperti contoh nya tempat duduk , untuk mainan anak-anak dan ada tempat istirahat pengunjung memperbaikin akses jalan masuk lingkungan wisata ini dan lain sebagainya.
1.
Faktor Lingkungan Eksternal
1)
Pesaing
Berdasarkan hasil
observasi, wawancara dan dokumentasi, yang di lakukan oleh penulis, sudah ada
pesaing yang hampir serupa dengan Agro wisata Temanjang . Namun jarak lokasi
objek wisata tersebut cukup jauh dari
objek wisata Agro wisata Temanjang , namun memiliki ciri khas tersendiri yang membedakan antara satu dengan yang lain
khususnya Agro wisata Temanjang.
2)
Regulasi
Berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan
dokumentasi, objek wisata Agro wisata Temanjang
sudah mendapatkan izin dari Masyarakat dalam pengembangan objek wisata Agro wisata
Temanjang dalam hal ini Dinas Pariwisata
Dan Kota Blora sangat mendukung kegiatan
pengembangan objek wisata tersebut, dengan mempermudah dan tidak mempersulit
pihak pengelola dalam pengurusan segala izin yang diperlukan. Objek wisata Agro
wisata Temanjang oleh masyarakat Jati
sari.
3)
Target Pasar
Berdasarkan hasil
observasi, wawancara, dan dokumentasi, dalam hal target pasar yang di tuju oleh
pengelola objek wisata Agro wisata Temajang di peruntukan bagi semua kalangan dan tidak
dibatasi dari segi pekerjaan, usia, dan jenis kelamin, pendidikan, dan status
sosial.
4)
Promosi
Berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi, objek wisata Agro wisata Temanjang sudah terlebih dahulu dikenal wisatawan, dimana terkenal melalui mulut ke mulut. Hingga era sekarang sudah maju, promosi yang dilakukan oleh pengelola dalam menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke objek wisata Agro wisata Temanjang , dengan menggunakan media sosial seperti Instagram
5)
Wisatawan
Berdasarkan hasil
observasi, wawancara, dan dokumentasi, di ketahui bahwa wisatawan yang
berkunjung keobjek wisata Agro wisata Temanjang sebagian besar wisata lokal. Tujuan mereka
biasanya untuk menikmati kesejukan alam, bersantai bersama keluarga. Adapun
wisatawan yang datang dari luar daerah yaitu dengan tujuan liburan, mencari
suasana yang baru, dan menikmati keindahan alam yang di miliki Agro wisata
Temanjang .
6)
Teknologi
Berdasarkan hasil
observasi, wawancara, dan dokumentasi, sejauh ini objek wisata Agro wisata
Temajang sudah cukup baik dalam
memanfaatkan teknologi sebagai promosi. Promosi pertama yang dilakukan yaitu dengan promosi dari mulut ke
mulut, dan yang kedua menggunakan media
sosial. Namun penggunaan internet didaerah objek wisata Agro wisata Temajang
ini masih sangat sulit karena objek wisata Agro wisata Temajang yang cukup jauh
dari pemukiman membuat terhambatnya sinyal internet disana.
7)
Protokol Kesehatan
Berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan
dokumentasi, sejauh ini protokol kesehatan sudah dilakukan dan di terapkan
dalam objek wisata Agro wisata Temanjang . Dengan melakukan pengecekan suhu
tubuh, memakai masker, mencuci tangan, menggunakan hand sanitizer, dan menjaga
jarak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar